Wednesday, March 13, 2024

Tentang kata "dikka" dalam Bahasa Toraja

 


Tentang kata dikka


Dikka’ adalah kata dalam Bahasa Toraja yang biasanya ditambahkan untuk menggambarkan perasaan iba atau kasihan pada suatu keadaan.


Pemakaian kata dikka’ yang biasanya menjadi penutup kalimat, seakan menekankan kalimat yang baru saja disebutkan mengandung rasa iba atau kasihan.


Contoh :

Rampo mo dikka’


yang mana bisa diartikan dengan sebagai berikut :

Sudah datang kasihan.


Namun kalimat ini mungkin agak jarang kita dengar dalam Bahasa Indonesia dan mungkin lebih seringnya di sekitaran Sulawesi saja.


Kata dikka’ menerangkan situasi di mana seseorang datang ke suatu tempat. Di mana situasi yang dimaksudkan adalah keadaan yang bisa disebut menyedihkan atau membuat kita kuatir atau intinya membuat kita merasa iba dengan keadaan.


Contoh ;

Jika ada seseorang meninggal di Toraja di mana anak dari yang meninggal tersebut sedang berada di rantau. Kemudian ada kerabat yang bertanya tentang keberadaan anak tersebut, lalu mungkin ada kerabat lain yang mengetahui kalau anak tersebut sudah datang maka akan menjawab dengan kalimat :


Rampo mo dikka’


Kata dikka’ muncul karena kedatangan sang anak tersebut dalam kondisi duka.


Penggunaan kata dikka’ juga bukan hanya dalam keadaan kedukaan seperti penggambaran di atas tapi juga dalam situasi sedih lainnya seperti di kalangan anak muda jika ada yang cintanya diputuskan.


Hak inilah yang membuat kata dikka’ ini banyak digunakan dalam lagu-lagu Toraja.


Demikian

Semoga bermanfaat





Sunday, May 8, 2022

Kayu Sa'pek || Ini dia pembahasannya, soalnya masih ada saja yang menanyakan ||

Kayu Sa'pek 

Pertanyaan ini sudah lama sekali muncul di bahasa-toraja.com ketika kami masih membuka kolom interaksi berupa layanan penerjemahan. Lama waktu berselang kemudian, saat masyarakat Toraja juga mulai menggunakan facebook, tanpa sengaja saya menemukan pertanyaan yang sama di group facebook komunitas orang Toraja. Lalu menyusul juga muncul di komentar video youtube, terakhir pertanyaan kembali muncul di kolom komentar video tiktok orang Toraja.

Ada sedikit rasa aneh dengan kemunculan pertanyaan yang sama tersebut. Apakah itu ditanyakan oleh orang yang sama yang belum puas dengan jawaban kami waktu itu ? Atau mungkinkah pertanyaan tersebut ditanyakan oleh orang yang berbeda ? Apapun jawabannya mari kita ikuti pembahasan berikut ini.

Kayu
Kayu kebetulan sama dalam bahasa Indonesia

Sa'pek
  • Sa'pek adalah patahnya batang pada pohon dari batang induknya.
  • Atau patahnya cabang pada pohon dari cabang induknya.
  • Atau patahnya ranting dari ranting induknya.

Artinya, dari cabang besar hingga ranting-ranting kecil pada pohon, saat patah dari batang induknya maka itu disebut sa'pek dalam Bahasa Toraja.

Sa'pek bisa disebabkan karena :
  • Sengaja disa'pek untuk dilepas dari pohonnya. Biasanya untuk pohon yang daunnya dibuat sayur atau juga untuk pakan ternak.
  • Terinjak oleh pemanjat pohon di mana batang yang diinjak tersebut tidak kuat menahan beratnya badan sang pemanjat atau bisa juga karena rapuhnya tangkai tersebut karena proses alam. Ini yang cukup membahayakan pemanjat jika sekilas melihat batang yang tampak besar padahal sudah rapuh, sehingga akan berbahaya jika diinjak.
Untuk itulah kata sa'pek ini sangat populer di kalangan orang Toraja terutama yang bekerja di ladang atau kebun.

Kosa kata :
sa'pek
patah

sa'pekki
patahkan

tisa'pek
terpatahkan

sa'pekki bang mi
patahkan saja

sa'pekki bang mi mu bisa unnalai buanna
patahkan saja biar kau bisa ambik buatnya


Kurre Sumanga'

Friday, July 24, 2020

Tipoli'ko Corona | Arti dan penjelasan |



TIPOLI'KO CORONA
TERSAPULAH KAU CORONA

Lendu tongan tiramban na penaangku
Hatiku benar-benar sangat terkejut

Ma'parondo lan kamagiangan
Bergetar dalam kekuatiran

Soyang suma'ku umba mu nai bu'tu
Aku jadi sangat lemas, dari mana kau datang

Tang matana tu penangku untanga'ko
Tidak tenang hatiku memikirkanmu

Tang ku kamali' tu karampoanmu
Aku tak merindukan kedatanganmu

Tang kuanga' umbu'tui na'
Tak kuharap menemuiku

Si'dan na' tumangi tiramban penangku
Terisak ku menangis, terkejut hatiku

Matumbari  ammu bu'tu ra iko
Mengapakah engkau datang

Corona tipoli' mo ko sule
Corona tersapulah engkau pulang

Da'mu torro mepatigiang-giang
Jangan tinggal membuat cemas

Corona pussak kan untanga'ko
Corona kami pusing memikirkanmu

Tang matana sia tang rapa' tondokku
Tidak tenang dan tidak tenang negriku

O Puang o Puangki
O Tuhan, o Tuhan kami

Kamasei kan rampanan kan
Kasihi kami luputkan kami

Sarapaimi te corona o Puang
Tolong bersihkan corona ini o Tuhan

Monday, January 13, 2020

Mau menikah dengan orang Toraja ?, Simak dulu istilah-istilah berikut.

Cara halus Orang Toraja menanyakan status perkawinan seseorang.

Menanyakan status perkawinan secara langsung kepada seseorang adalah hal yang membuat kurang nyaman, baik bagi yang bertanya maupun bagi yang ditanya. Mungkin hal inilah yang menyebabkan Orang Toraja lebih suka menggunakan kiasan dalam istilah-istilah tentang pernikahan.

Suami dalam Bahasa Toraja adalah muane di mana arti dasarnya adalah laki-laki. Namun jika ditambahkan akhiran kepunyaan na yakni menjadi muanena, maka dalam Bahasa Indonesia berarti suaminya. Demikian juga jika diberi awalan ke menjadi kemuane makanya artinya menjadi bersuami. Jika ditambahkan kata depan to menjadi to kemuane maka artinya adalah wanita yang sudah bersuami

KOSA KATA
muane
laki-laki

muanena
suaminya

kemuane
bersuami

to kemuane
wanita yang sudah bersuami

Demikian juga dengan istri. Ada kata baine yang arti dasarnya adalah wanita, namun jika diberi akhiran na yang bermakna kepunyaan yakni bainena maka artinya menjadi istrinya. Demikian juga jika diberi awalan ke menjadi kebaine maka artinya adalah beristri. Jika ditambahkan juga dengan kata depan to menjadi to kebaine maka artinya adalah pria yang sudah beristri

KOSA KATA
baine
wanita

bainena
istrinya

kebaine
beristri

Nah, kata muanena dan bainena seperti yang dijelaskan di atas sebenarnya adalah kata lazim atau kata biasa yang digunakan baik dalam bahasa sehari-hari maupun dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.

Sedangkan untuk yang berikut ini adalah istilah kiasan yang lebih nyaman bagi Orang Toraja untuk digunakan terutama untuk mencari tahu status pernikahan seseorang. 

TO MEKAYU
Dari kata dasar kayu yang artinya kayu. Jika ditambahkan dengan awalan me menjadi mekayu maka artinya adalah mencari kayu. Sedangkan to mekayu artinya adalah orang yang mencari kayu, atau lebih tepatnya adalah orang yang bertanggung jawab atas ketersediaan kayu di rumah.

Kayu yang dimaksud di sini adalah kayu yang harus tersedia setiap saat yakni kayu bakar  yang digunakan untuk memasak. Mekayu termasuk dalam kategori pekerjaan kasar yang seharusnya dikerjakan oleh pria dewasa. Dalam sebuah keluarga yang masih muda, pria terkuat adalah sang ayah sehingga dialah yang paling bertanggung jawab untuk ketersediaan kayu bakar untuk dipakai memasak. Dengan demikian maka to mekayu adalah makna kiasan untuk kata suami

KOSA KATA
kayu
kayu

mekayu
mencari kayu

to mekayu
1.orang yang mencari kayu
2.suami (kiasan)

TO MA'NASU
Dari kata dasar nasu yang artinya masak. Jika diberi awalan ma' menjadi ma'nasu maka artinya adalah memasak. Selanjutnya dengan kata depan to menjadi to ma'nasu maka artinya adalah orang yang memasak atau orang yang seharusnya bertanggung jawab untuk memasak. Kematangan seorang wanita untuk berkeluarga adalah apakah wanita tersebut sudah bisa diberi tanggung jawab untuk urusan memasak di dapur atau bertanggung jawab atas ketersediaan makanan yang siap untuk disantap.

KOSA KATA
nasu
masak

manasu
sudah masak

ma'nasu
memasak

to ma'nasu
1.orang yang memasak
2. istri (makna kiasan)


Dua sosok yakni to mekayu dan to ma'nasu ini memang sangat tepat diumpamakan sebagai pasangan suami istri bahkan dalam masyarakat zaman dulu yang hidup bergantung penuh pada alam, suami memang berperan penuh dan real  sebagai to mekayu, demikian juga sang istri sebagai to ma'nasu.

Berikut beberapa contoh kalimat yang menggunakan kiasan to mekayu dan to ma'nasu.

Tae' pa raka ia to mekayu ?
Apakah kamu belum punya suami ?

Umba mo to ma'nasu ?
Mana istrimu ?

MENDAPO'
Mendapo' adalah istilah kiasan dari  berumah tangga.
Mendapo' terdiri dari kata dasar dapo' yang artinya adalah dapur di mana dengan memberi awalan men menjadi mendapo' maka agak sulit mendefinisikan maknanya secara harafiah. Berikut beberapa contoh dari fungsi dan penggunaan awalan men :

batu
batu

menbatu/membatu
menjadi keras seperi batu

wai
air

menwai/mewwai
mencair

dadi
jadi

mendadi
menjadi

tallo'
telur

mentallo'
bertelur

Tampak bahwa makna dan fungsi awalan men pada setiap kata bisa memberi makna dan fungsi yang cukup luas dan beragam. 

Nah, jika kita mencoba menggabungkan sendiri awalan men dengan dapo' yakni mendapo', maka kita akan dibawa kepada pemahaman yang sangat luas dan kompleks sebagaimana sebuah pernikahan yang bagi manusia adalah amanah yang tidak akan pernah tuntas dibahas.

Mendapo' adalah sebuah proses dua insan manusia untuk mengurus dapurnya sendiri ketika masing-masing sudah matang sebagai to mekayu dan to ma'nasu.

Mereka akan memisahkan diri dari orang tua, menafkahi diri mereka dan juga buat anak-anak buah pernikahan mereka.

Intinya mendapo' adalah kematangan untuk mandiri dan hidup berumah tangga serta tidak bergantung lagi kepada orang tua dan kerabat masing-masing

Kehidupan berumah tangga memang bukanlah urusan dapur semata namun realita kehidupan mengajarkan bahwa urusan makan adalah kebutuhan pokok manusia.

Sekiranya juga tidak begitu, toh ini memang hanyalah kiasan yang mungkin bisa jadi gambaran atau perumpamaan bagi urusan rumah tangga lainnya yang sepatutnya melibatkan penuh suami istri bagaikan to mekayu dan to ma'nasu yang saling melengkapi sebagai rekan kerja

Sekian
🙏


Monday, November 25, 2019

Terjemahan Lirik Lagu "SANGMANE TOTO'KU"



Terjemahan Lagu :
"Sangmane Toto'ku"
Ciptaan : Yulius Piter Lolang
Penyanyi : Aldhy Tiranda

Umba mo la mi olai
Ke manakah kalian akan pergi
Umba mo ra tu mi nai torro
Di manakah kalian tinggal sekarang
Sangmane-mane toto'ku
Teman-teman dekatku
Sangbara' ku sangpaningo ku
Teman sebaya dan teman sepermainanku

Masai allo tongan mo ia
Sungguh  sudah sangat lama
Nadaka'-daka' ko penaangku
Hatiku selalu mencari-carimu
Taun lendu' o mo sang taun
Tahun kembali berganti
Umba mo ko e sangmane
Di manakah engkau sobat

O angin parampoanna' salama'ku
O angin sampaikan salamku
Lako mintu u….  sangmane-mane toto'ku
Kepada seluruh teman-teman dekatku
Iko duka manuk-manuk
Juga kepada burung-burung
Penanianni inde kelongku sonda mali'ku
Nyanyikan laguku ini, pengganti rinduku

Moi an ta sikambela tonganmo
Walaupun kita sudah benar-benar saling berjauhan
Pada ungkarang dipotuo na
Masing-masing bekerja mencari nafkah
Apa tontong ko mi ku ingaran
Namun akan selalu kuingat
Umba mo ko e sangmane
Di manakah engkau sobat



Thursday, October 31, 2019

Ungkapan Sakit Hati "mupakarannu-rannu na' "

Ungkapan sakit hati karena cinta

mu pakarannnu-rannu na'

mu pakarannu-rannu na' artinya adalah engkau memberi aku harapan. Akan tetapi kejadiannya di masa lampau, dan ucapan mu pakarannu-rannu na' ini muncul justru pada saat harapan yang dijanjikan itu ternyata tidak ada bahkan sebuah janji yang tidak baik untuk diingat-ingat lagi.

Ini bisa terjadi pada seseorang yang dijanjikan oleh kekasihnya untuk dinikahi. Akan tetapi waktu berjalan, dan ternyata sang kekasih tersebut menikah dengan orang lain.

Pernikahan (rampanan kapa') yang diikat kuat oleh adat dengan segala sanksi adat jika ada yang melanggar sumpah pada rampanan kapa' tersebut, berdampak bagus pada keutuhan sebuah ikatan perkawinan.

Ungkapan sakit hati yang sering menjadi bagian lirik lagu Toraja ini sebenarnya mengandung pesan bahwa cinta dan pernikahan adalah hal yang sakral dan tidak boleh dipermainkan.

Pacaran adalah jalan menuju pernikahan, namun jika pacaran dan pernikahan dilewati bersama orang yang berbeda maka pernikahan yang diikat dengan sumpah adat akan mendapatkan sangksi adat yang ada salah satu pihak yang melanggarnya.

Jangan sampai terjadi, ada seseorang yang mengucapkan "mupakarannu-rannu na' " kepada kita setelah kita menikah dan sudah diikat oleh sumpah adat dalam rampanan kapa'

Kurre sumanga🙏

Thursday, March 14, 2019

Halal tidaknya Kuliner Toraja - Inilah daftar kuliner Toraja beserta penjelasannya

KULINER TORAJA DAN PENJELASANNYA
Inilah daftar dan penjelasan kuliner di Toraja, yang adalah masakan asli Toraja yang diwariskan turun temurun.

Kita mulai dari yang paling bervariasi yakni aneka kuliner berbahan buah kluwak. Kluwak adalah jenis tanaman yang banyak tumbuh di Toraja. Nama Latin dari pohon kluwak adalah pengium edule. Di Jawa disebut kluwek atau kluwak, sedangkan di Sunda disebut picung atau pucung. Bagi orang Toraja sendiri, kluwek disebut pangi.
sumber : wikipedia


Kosa kata :
kluwak
pangi

Orang Toraja memanfaatkan buah kluwak untuk diolah jadi makanan sedangkan daunnya untuk pembungkus makanan. Sekumpulan jenis masakan yang berasal dari buah kluwek disebut tollo' putu’.

Mari kita bedah dulu buah kluwak ini karena ada 3 bagian dalam buah kluwek dengan nama dan rasa yang berbeda.



Setelah kulit terluar buah kluwek dikupas maka kita akan temukan bagian daging buahnya. Daging buah yang cukup tebal ini, oleh orang Toraja diiris tipis-tipis lalu dijemur sampai kering. Setelah kering, bisa disimpan lama. Pada saat akan dimasak akan direndam kembali ke air sehingga lembek kembali dan bisa diolah seperti sayur segar. Di Toraja, bagian daging buah ini disebut kuli’ pangi yang artinya bagian luar dari buah.

Kosa kata :
kuli’ pangi
sayur dari bagian daging buah kluwak

Setelah lapisan kuli' pangi, bagian berikutnya adalah biji buah kluwek yang di Toraja disebut kaloko.  Satu buah kluwak bisa mengandung beberapa biji/kaloko.

Biji kaloko memiliki juga kulit yakni kulit luar yang juga bisa dijadikan sayur seperti kuli’ pangi. Kulit biji kaloko ini disebut kuli’ kaloko,  rasanya lebih enak dari kuli’ pangi. Kuli’ kaloko juga biasanya diolah dengan dikeringkan sama seperti kuli’ pangi.

Kosa kata :
kuli’ kaloko
sayur dari kulit biji kluwak

Setelah kuli’ kaloko dikupas, ada kulit lapis kedua yang bahannya keras seperti tempurung kelapa. Warnanya agak coklat kehitaman. Orang Toraja biasanya memecahkan kulit keras ini dengan parang besar. Kulit lapis kedua ini biasanya dibuang atau dijadikan tambahan untuk kayu bakar.

Nah, isi dari biji kluwak yang terlindung dalam kulit keras tersebutlah yang di Toraja disebut pammarrasan. Pammarrasan harus diolah dengan benar, jika tidak, pammarrasan bisa mengandung zat yang sifatnya racun.

Pammarasan yang warnanya hitam pekat sebenarnya masuk dalam kategori bumbu masakan yang komposisinya cukup banyak sampai membuat warna masakan menjadi hitam. Selain digunakan sebagai bumbu untuk kuli’ pangi dan kuli' kaloko, pammarrasan juga bisa dijadikan bahan bumbu untuk sayur lain seperti pare atau kacang panjang.

Variasi dari ketiga bahan inilah yakni kuli' pangi, kuli' kaloko dan pammarrasan yang disebut tollo' putu’. 

Kosa kata :
pammarrasan
bumbu dari isi biji kluwak.

tollo' putu' / tollo' pangi
aneka kuliner berbahan buah kluwak (kuli' pangi, kuli' kaloko dan pammarrasan)

Jenis menu tollo' putu' ini jelas-jelas murni berbahan tumbuhan, sehingga informasi ini juga sekaligus perlu buat kaum vegetarian. Putu' adalah menu berbahan tumbuhan yang rasanya seperti daging.

Akan tetapi yang  perlu diketahui adalah bahwa putu' sering juga dimasak dengan lauk baik jenis ikan ataupun daging. Daging atau ikan yang dicampur dengan putu' rasanya lebih enak  jika dibandingkan dengan bumbu biasa.

Berikut adalah jenis daging atau ikan yang sering dimasak dengan putu'. Bahan-bahan ini juga yang dijadikan bahan untuk kuliner pa'piong yang akan kami jelaskan di bagian berikutnya :

kosa kata :
duku' tedong
daging kerbau

duku' bai
daging babi

duku' manuk
daging ayam

bale tanduk

ikan lele

bale karappe / bale bulaan

ikan mas

bale bolu

ikan bandeng

Hal kedua yang perlu untuk diketahui juga bahwa kebiasaan orang Toraja lebih terkesan dengan tollo' putu' nya sehingga terkadang tidak mempersoalkan ada atau tidak campuran lauk atau ikannya, atau tidak peduli jenis lauk apa atau ikan apa yang dicampurkan dengan putu' tersebut.

Untuk itu kami coba memberi nama lebih spesifik terhadap beberapa jenis kuliner putu'. Ini bukan nama menu pada restoran tertentu tetapi hanya penerjemahan berdasakan komposisi bahan dari kulinernya.

kosa kata
tollo putu’ lendong
tollo’ putu’ dengan lauk dari belut.


tollo putu’ bale bolu
tollo’ putu’ dengan lauk ikan bandeng


tollo’ putu’ bale karappe
tollo’ putu’ dengan lauk ikan mas


tollo’ putu’ duku’ bai
tollo’ putu’ dengan lauk daging babi


tollo’ pammarrasan
jenis menu makanan yang dimasak dengan bumbu pammarrasan. Jadi tidak menggunakan kuli’ pangi dan kuli’ kaloko. Jadi di sini pammarrasan benar-benar berfungsi seperti bumbu.


tollo' lendong pammarrasan
masakan belut berbumbu pammarrasan


tollo' bale pammarrasan
masakan ikan berbumbu pammarrasan.


tollo' paria pammarrasan
sayur pare berbumbu pammarrasan

tollo' kadong lendong pammareasan
sayur kacang panjang berbumbu pammarrasan

dll

Pa’piong
Pa’piong adalah istilah untuk aneka jenis masakan yang dimasak dengan cara dimasukkan ke dalam bambu lalu dibakar. Satu potongan bambu terdiri dari satu ruas sehingga dihasilkan wadah berbentuk tabung dengan bagian atas terbuka. Potongan-potongan bambu ini disebut suke. Suke ini juga nantinya yang sekaligus menjadi takaran setelah masak. Satu suke kira-kira setara dengan 2-3 piring. 



Kosa kata :
pa'piong
makanan yang dimasak dengan dibakar dalam bambu

suke
wadah dari potongan bambu yang berisi makanan yang akan dimasak dengan cara dibakar

Pa’piong pulu'
ketan yang dimasak dengan cara dibakar dalam bambu.

Pa’piong dua’
ubi yang dimasak dengan cara dibakar dalam bambu.

Pa’piong pulu’ dan pa’piong dua’ memiliki banyak kesamaan cara memasaknya dengan daerah lain di Nusantara.

Sedangkan pa’piong yang lebih unik cara masaknya di Toraja adalah pa’piong berbahan daging dan ikan. Bahan daging atau ikan tersebut dipotong-dipotong lalu dicampur dengan bumbu lalu dimampatkan ke dalam batang bambu lalu dibakar. Pa'piong jenis inilah yang akan kami bahas selanjutnya.

Yang istimewa dari pa’piong adalah, selain menggunakan aneka bumbu masakan pada umumnya, pa’piong adalah jenis masakan yang dicampur  dengan jenis sayuran  tertentu dalam jumlah yang cukup banyak bahkan bisa sama dengan komposisi daging atau ikan.



Jenis sayur yang digunakan adalah jenis sayur tertentu saja. Sayur tersebut akan menyatu dengan daging sehingga rasanya sangat enak. Jadi pa'piong adalah  makanan yang mengandung dua bagian dari empat sehat yakni sayur dan lauk pauk.

Berikut adalah jenis-jenis sayur untuk pa’piong

Bulu nangko
Bulu nangko adalah tanaman mayana yang dikenal oleh orang kebanyakan sebagai tanaman hias sekaligus obat. Ada begitu banyak spesis dari mayana dengan daun yang beraneka warna. Mayana yang banyak tumbuh liar di Toraja adalah yang spesis warna hijau polos dan warna coklat polos. Semua jenis mayana bisa dijadikan bumbu sayur dalam membuat pa’piong.

Kosa kata
Sayur mayana
Utan bulu nangko

Burak
Burak adalah batang pisang dan yang dijadikan bahan untuk sayuran di Toraja adalah batang dari pohon pisang yang masih kecil dengan tinggi pohon kurang dari satu meter.

Dengan membuang pelepah terluar yang kasar dan kotor, bagian dalam yang bersih tetap dicuci dan diiris tipis-tipis lalu dipotong-potong sambil diremas hingga hancur dan halus. Bahan dari batang pisang ini sangat cocok dimasak dengan cara dipiong dengan daging ayam dan ikan.

Kamus
Burak
Sayur dari batang anak pisang


Don dambu
Don dambu adalah daun jambu, baik jambu mente maupun jambu biji. Caranya dengan ditumbuk sampai halus lalu disatukan dengan bumbu.

Kosa kata :
don dambu
daun jambu


Nangka’
Nangka’ makusdnya adalah buah nangka. Jadinya sayur ini sama dengan jenis sayur yang dikenal pada umumnya. Bedanya adalaj bahawa di Toraja, buah nangka bisa juga dijadikan bahan untuk pa’piong

Kosa kata
nangka’
nangka

Itulah jenis sayuran yang dicampurkan dengan bumbu lainnya untuk membuat pa’piong

Dan berikut adalah daftar kuliner pa'piong. Ini bukan nama menu pada restoran tertentu yang kemungkinan memiliki nama yang sama tetapi nama yang kami berikan berdasarkan komposisi bahan daru kulinernya.

Kosa kata
pa’piong
makanan yang dimasak dalam bambu


pa’piong pulu'
ketan yang dimasak dalam bambu


pa’piong dua’
ubi yang dimasak dalam bambu


pa’piong duku’ tedong
pa’piong berbahan daging kerbau


pa'piong bulu nangko
papiong dengan bumbu sayur mayana
tidak dijelaskan lauknya apa di sini tetapi pasti ada. Untuk itu jika mendengar ada yang menyebut pa’piong bulu nangko ditanyakan saja menggunakan lauk ikan atau daging apa.

kosa kata
pa’piong duku’ manuk  bulu nangko
pa’piong daging ayam sayur mayana


pa’piong bale karappe bulu nangko
pa’piong ikan mas sayur mayana

pa'piong burak duku' manuk

pa'piong burak daging ayam

pa'piong burak bale karappe

pa'piong burak ikan mas


deppa / bade' / baje'
kue

deppa tori’
kue berbahan tepung beras dan gula aren yang dimasak dengan cara digoreng


bade’ bo’bo’
kue berbahan ketan yang dicampur gula aren


la’pa’
Kue dari parutan ketela dicampur parutan kelapa dan gula aren. Dibungkus daun pisang lalu dikukus

kampodang

kue dari parutan umbi ketela yang dibentuk bulat dengan isi campuran parutan kelapa dan gula aren. Dikukus dan bagian luarnya ditaburi parutan kelapa.

patto'

ubi rebus yang dihancurkan dengan ditumbuk bersama dengan parutan kelapa dan gula aren


tarakko
kerupuk dari bahan ketela yang dilumuri gula merah

co’ri
pemen yang dibuat dari gula aren


battae’
Adalah daun ketela yang biasanya ditimbuk halus.
Utan battae’ biasanya dicampur kelapa parut. Tetapi banyak yang juga yang mencamour utan battae’ dengan lemak babi


pa’karing
pa’karing adalah dendeng
Dendeng di Toraja ada 2 jenis yakni dendeng dari daging kerbau dan daging babi.

Demikian penjelasan kami semoga bermanfaat buat rekan-rekan yang ingin berlibur ke Toraja

Kurre sumanga'