1

Showing posts with label ba'tan tallang. Show all posts
Showing posts with label ba'tan tallang. Show all posts

Sunday, January 24, 2016

Nama Tumbuhan (Indonesia) : Sanga Tananan (Toraja)

alpukat : apoka'
anggur : anggoro'
apel : apel
bambu : tallang
bayam : sorang
belimbing : burirang
beringin : barana'
betung : pattung
bunga : bunga
bunga kana : bunga passake
bunga kembang sepatu : danga-danga
cabe : lada
cabe putih : lada bulan
cabe rawit : lada barra'
cabe paprica pedas : katokkon
cendana : sendana
cengkeh : cengki
cemara : buangin
coklat :  cokla'
dadap : kani
durian : durian
enau : induk
gandum : gandung
genjer : gengge'
ilalang : ria
jagung : dalle
jahe : serre' lada
jambu : dambu
jarak : pallan
jeruk : lemo ( jeruk bali)
jeruk nipis : lemo tadi
jeruk purut : lemo asu
kacang : kadong (kacang tanah)
kacang panjang : kadong lendong
kacang merah : kadoppong
kangkung : kangkung
kapas : kapa'
kapuk : kakau
kecapi : katapi
kelapa : kaluku
ketela : dua' kayu
kluwek : pangi
kluwih : kamassi
kol : kolo
kopi : kopi
kucai : ganda
kunyit : kuni'
labu : lau
langsat : langsa'
lengkuas : lingkua'
lenjuang : tabang
lombok : lada
maja : bila
mangga : pao
markisa : marakisa
mayana : bulu nangko
nanas : pondan
nangka : nangka'
padi : pare
pare : paria
pepaya : taliki
petai cina : samban niki'
pinang : kalosi
pinus : pinus
pisang : punti
rambutan : rambutan
rumput : riu
sagu : tabaro
salak : sala'
sawi : sawi
sayur : utan
sere : sarre
siri : bolu
talas : salonggo
tallang : bambu
tamarella : katarrung susu
temulawak : tammulawa'
terong : katarrung
timun ( timun, sayur) : ra'bisa
timun (timun, buah) : bonte'
tomat : tammate'
ubi : dua'
ubi kayu (ketela) : dua' kayu
ubi rambat ( ubi Jalar) : dua' tongan
ubi rambat (berdaun lebar, pakan ternak babi) : utan bai, tambai,

Friday, September 5, 2014

Penuturan Penganut Aluk To Dolo Tentang Rambu Solo'

Onel mengirimkan link youtube ini untuk diterjemahkan :



Pewawancara : 
(Belum terekam)

Nara sumber : 00 : 00
Bisa dikatakan binatang yang paling tinggi derajatnya di Toraja adalah kerbau. Karena dari dulu jika orang membeli tanah memang menggunakan kerbau. Dalam acara melamar saja kerbau ditempatkan di tengah. Makanya kerbau itu binatang yang paling tinggi derajatnya. Kalau babi tidak, karena belum ada yang membeli dengan babi.

Pewawancara : 01 : 39
Kira-kira berapa kerbau yang disembelih nanti ?

Nara Sumber : 01 : 40
Waktu baru meninggal saja sudah disembelih dua ekor kerbau. Mengenai acara jumlah kerbau yang akan disembelih pada rambu solo' (upacara kematian di Toraja) nanti belum ketahuan sekarang. Akan ada kesepakatan nantinya. Upacara rambu solo' itu ada tingkatan-tingkatannya. Kami akan menentukan upacara ini masuk level yang mana. Bisa Ba'tan Tallang atau yang lebih tinggi lagi yakni Sapu Randanan. Nanti baru ketahuan setelah ada kesepakatan keluarga. Dari jumlah kerbau yang disembelih akan ketahuan mengenai status sosial dari keluarga. Kalau kita menyusur dari bawa ada upacara penguburan pessiliran (upacara pemakaman bayi di pohon). Ada pula upacara yang hanya mampu menyembelih beberapa ekor babi. Ada yang memotong 7 ekor kerbau, ini masuk level Ba'tan Tallang dan untuk 24 ekor ke atas itu masuk tingkatan Sapu Randanan

Almarhumah waktu baru meninggal saja sudah disembelihkan kerbau, jadi sangat besar kemungkinan upacara rambu solo' nantinya akan masuk level sapu randanan. Almarhumah juga dulunya bergelar Tumbang. Tumbang artinya istri/pendamping dari Taruk Bua'. Taruk Bua' itu adalah tingkat kepanitiaan tertinggi dalam acara ma'bua' (sejenis pesta syukuran adat).Yang meninggal digelar Ne' Tumbang. Untuk itu kemungkinan besar akan masuk level sapu randanan. Tidak banyak wanita yang disembelihkan kerbau pada saat baru meninggal. 

Pewawancara : 05 : 33
Kata orang Amerika ini sebuah keanehan, tidak ada yang menyimpan jenazah di dalam rumah. Bagaimana perasaan bapak dengan jenazah yang terlalu lama di dalam rumah. Apakah tidak menimbulkan kesedihan karena setiap saat kita bisa melihat jenazah tersebut ? 

Nara Sumber : 06 : 34
Ada perasaan sedih, tetapi itu sudah menjadi hal biasa karena melihatnya tiap hari. Kita hanya menganggap kalau dia sedang tertidur walaupun kita tidak bisa lagi berbicara dengannya. Bagi Orang Toraja hanya orang tertentu yang bisa lama disimpan di rumah. Justru kalau terlalu cepat dikubur perasaan kita akan sangat berbeda (sedih)

Pewawancara : 07 : 30
Apakah bapak tidak takut mati ? Kenapa justru mengadakan pesta pada saat ada kematian ?

Nara Sumber : 07 : 54
Kematian itu tidak perlu kita takuti. Kita semua akan menghadapi kematian. Kita tidak perlu takut kematian. Sebagaimana kita lahir, kita juga kan mati kembali

Pewawancara : 08 : 25
Bagaimana dengan puya , percaya atau tidak ? (puya = sorga dalam agama Aluk To Dolo)

Nara sumber : 09 : 14
Kalau kita percaya puya berarti ada, kalau tidak percaya berarti tidak ada

Pewawancara : 09 : 28
Percayakah bahwa jenazah yang belum dikubur masih ada rohnya atau tidak Karena dianggap masih tertidur ? 

Nara Sumber : 10 : 10
Susah saya jawab karena kita belum sampai ke sana, kita kan masih hidup.

Pewawancara : 10 : 57
Senang atau sedih menghadapi upacara rambu solo' ?

Nara Sumber : 11 : 20
Menghadapi upacara rambu solo', bisa dikatakan ada perasaan senang karena akan bertemu dengan keluarga besar. Ada juga perasaan susah karena harus mempersiapkan banyak hal. Perasaan bercampur. Tetap ada juga kesenangan dalam kedukaan.

Pewawancara : 12 : 02
(Tidak jelas)

Nara sumber : 12 :20
Agak tabu untuk dijawab, Sedangkan orang mati saja kita sebut orang sakit.

Pewawancara : 12 : 25
Mengenai kuburan, tanggapan bapak tentang Liang Batu dengan Patani (Kuburan dengan Bangunan Moderen)

Nara Sumber : 12 : 40
Mengenai masalah ketahanan saja sudah berbeda, liang batu lebih tahan dari patani, kalau batu seumur dengan alam.Setelah alam berakhir baru liang batu akan rusak Kalau patani hanya beberapa puluh tahun