1

Showing posts with label sapu randanan. Show all posts
Showing posts with label sapu randanan. Show all posts

Tuesday, October 11, 2016

Penerjemahan Mei 2016

Kumpulan Penerjemahan Mei 2016

Format :
Nama Pemohon
Versi Indonesia
Versi Toraja

Andersa
Jatuh cinta
Masinna

Mega
Cepat pulang aku sudah mau melahirkan sayang
Modai' ko sule, kianak mo' rendeng

Dhita
Kamu senang pergi sama saya ?
Masannang ko raka male sisolanna' ?

Erlyn
Saya malu besar
Kapua liu siri'ku
Cici
Jadikan perpisahan ini menjadi sebuah perawalan kita semua untuk menhadapi kebersamaan baru
Ta pa dadi te kasisarakan unparadukki tu kasisolan ba'ru

Guntur
Anak siapa ini ? Cantik sekali
Inda anak te' ? Magaratta'

Riani
Kamu dimana sayang,hati hati di jalan
Umba mo mu nai rendeng, pela'-pelai' le

Ardela
Semangat dalam menjalani hidup
Pemawatangi penaa unnolai lalan katuoan

Mila
Saya mau pulang
La sule mo'

Yosep
Aku mengasihimu
Ku kaboro'ko

Reza
Selamatlah jiwaku
Salama' mendeatangku

Rio
Ranting patah
Tangke sa'pek

Acong
Kita semua bersaudara
Siulu' nasang ki'

Maria
Mengenang kepergian ibunda terkasih kami
Umpengkilalai kamaleanna indo' kamasean ki

Rhieta Anggara
Juga
Toda

Dila
Kenapa belum tidur
Na tae' para mu mamma'

David
Sahabat
Sangmane (pria)
Sangbaine (wanita)

Raflicobra
Tolong jangan samakan kami
Da' ri toda' pasusi ki'

A.Zul
Saya turun minum kopi dulu, mohon infonya kalau sudah bisa absen, terima kasih
La mangiru' kopi na' dolo, pokada pe le ke bisa mi ki' ma' absen, kurre

Yunita
Semangat dan ikutlah aku
Pewatangngi penaa mu turu' na'

Ayu
Adakah yang masih bangun
Den pa raka tau tae' na mamma'

Arief
Seperti nya saya kenal
To kua ku tandai

Erwin
Kunyanyikan kesetiaanmu
Ku penanian tu kamatutummu

Uly
Banyak istirahat sist
Dipebud-budai o pa iya melayo sangbaine

Elsy
Bukan dengan kekuatanku
ku dapat jalani hidupku
Tanpa Tuhan yang di sampingku
Tang iya kamawatangnku
Ku bisa unnolai lalan katuanku
Ke tae' Puang dio la'pek ku

Edison
Kau bodoh dan kayak monyet
Iko to baga sia susi bang seba

Hastune
Ayah
Ambe'

Nada
Jadi perempuan kamu harus sadar kalau dia sudah punya keluarga
Iko baine, parrallu mu issan kumua, to mendapo' mo iya

Friday, September 5, 2014

Penuturan Penganut Aluk To Dolo Tentang Rambu Solo'

Onel mengirimkan link youtube ini untuk diterjemahkan :



Pewawancara : 
(Belum terekam)

Nara sumber : 00 : 00
Bisa dikatakan binatang yang paling tinggi derajatnya di Toraja adalah kerbau. Karena dari dulu jika orang membeli tanah memang menggunakan kerbau. Dalam acara melamar saja kerbau ditempatkan di tengah. Makanya kerbau itu binatang yang paling tinggi derajatnya. Kalau babi tidak, karena belum ada yang membeli dengan babi.

Pewawancara : 01 : 39
Kira-kira berapa kerbau yang disembelih nanti ?

Nara Sumber : 01 : 40
Waktu baru meninggal saja sudah disembelih dua ekor kerbau. Mengenai acara jumlah kerbau yang akan disembelih pada rambu solo' (upacara kematian di Toraja) nanti belum ketahuan sekarang. Akan ada kesepakatan nantinya. Upacara rambu solo' itu ada tingkatan-tingkatannya. Kami akan menentukan upacara ini masuk level yang mana. Bisa Ba'tan Tallang atau yang lebih tinggi lagi yakni Sapu Randanan. Nanti baru ketahuan setelah ada kesepakatan keluarga. Dari jumlah kerbau yang disembelih akan ketahuan mengenai status sosial dari keluarga. Kalau kita menyusur dari bawa ada upacara penguburan pessiliran (upacara pemakaman bayi di pohon). Ada pula upacara yang hanya mampu menyembelih beberapa ekor babi. Ada yang memotong 7 ekor kerbau, ini masuk level Ba'tan Tallang dan untuk 24 ekor ke atas itu masuk tingkatan Sapu Randanan

Almarhumah waktu baru meninggal saja sudah disembelihkan kerbau, jadi sangat besar kemungkinan upacara rambu solo' nantinya akan masuk level sapu randanan. Almarhumah juga dulunya bergelar Tumbang. Tumbang artinya istri/pendamping dari Taruk Bua'. Taruk Bua' itu adalah tingkat kepanitiaan tertinggi dalam acara ma'bua' (sejenis pesta syukuran adat).Yang meninggal digelar Ne' Tumbang. Untuk itu kemungkinan besar akan masuk level sapu randanan. Tidak banyak wanita yang disembelihkan kerbau pada saat baru meninggal. 

Pewawancara : 05 : 33
Kata orang Amerika ini sebuah keanehan, tidak ada yang menyimpan jenazah di dalam rumah. Bagaimana perasaan bapak dengan jenazah yang terlalu lama di dalam rumah. Apakah tidak menimbulkan kesedihan karena setiap saat kita bisa melihat jenazah tersebut ? 

Nara Sumber : 06 : 34
Ada perasaan sedih, tetapi itu sudah menjadi hal biasa karena melihatnya tiap hari. Kita hanya menganggap kalau dia sedang tertidur walaupun kita tidak bisa lagi berbicara dengannya. Bagi Orang Toraja hanya orang tertentu yang bisa lama disimpan di rumah. Justru kalau terlalu cepat dikubur perasaan kita akan sangat berbeda (sedih)

Pewawancara : 07 : 30
Apakah bapak tidak takut mati ? Kenapa justru mengadakan pesta pada saat ada kematian ?

Nara Sumber : 07 : 54
Kematian itu tidak perlu kita takuti. Kita semua akan menghadapi kematian. Kita tidak perlu takut kematian. Sebagaimana kita lahir, kita juga kan mati kembali

Pewawancara : 08 : 25
Bagaimana dengan puya , percaya atau tidak ? (puya = sorga dalam agama Aluk To Dolo)

Nara sumber : 09 : 14
Kalau kita percaya puya berarti ada, kalau tidak percaya berarti tidak ada

Pewawancara : 09 : 28
Percayakah bahwa jenazah yang belum dikubur masih ada rohnya atau tidak Karena dianggap masih tertidur ? 

Nara Sumber : 10 : 10
Susah saya jawab karena kita belum sampai ke sana, kita kan masih hidup.

Pewawancara : 10 : 57
Senang atau sedih menghadapi upacara rambu solo' ?

Nara Sumber : 11 : 20
Menghadapi upacara rambu solo', bisa dikatakan ada perasaan senang karena akan bertemu dengan keluarga besar. Ada juga perasaan susah karena harus mempersiapkan banyak hal. Perasaan bercampur. Tetap ada juga kesenangan dalam kedukaan.

Pewawancara : 12 : 02
(Tidak jelas)

Nara sumber : 12 :20
Agak tabu untuk dijawab, Sedangkan orang mati saja kita sebut orang sakit.

Pewawancara : 12 : 25
Mengenai kuburan, tanggapan bapak tentang Liang Batu dengan Patani (Kuburan dengan Bangunan Moderen)

Nara Sumber : 12 : 40
Mengenai masalah ketahanan saja sudah berbeda, liang batu lebih tahan dari patani, kalau batu seumur dengan alam.Setelah alam berakhir baru liang batu akan rusak Kalau patani hanya beberapa puluh tahun