1

Tuesday, March 15, 2011

Tendang

Tendang ==> semba'
Menendang ==> ma'semba'
Saling tendang ==> si semba', massemba'

Dalam budaya Toraja ada sebuah kesenian yang disebut si semba'. Gerakan inti dari kesenian ini adalah saling menendang dengan aturan aturan yang diterapkan yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Acara si semba' biasanya dilakukan pada saat musim panen padi sebagai tanda suka cita atas berhasilnya panen. Si semba' adalah olahraga seni beladiri yang dilakukan dalam keadaan sadar dan bersenang senang. Bahkan bisa lebih menjalin keakraban di antara para pemainnya.

Nyanyi

Nyanyi ==> nani
Bernyanyi ==> menani
Nyanyian ==> penanian

Penggunaan kata ini (menani, nanian, penanian) lebih banyak digunakan di lingkungan sekolah dan gereja atau lingkungan yang telah membaur dengan lingkungan dan agama modern.

Ada beberapa jenis nyanyian yang asli dari leluhur masyarakat Toraja yang cukup dikenal adalah 'badong'. Badong tidak mempunyai arti dalam bahasa Indonesia karena jenis nyanyian ini hanya ada di Toraja.
Badong adalah nyanyian yang khusus di nyanyikan dalam upacara kematian. Lirik dalam badong berisi kata kata untuk mengantar arwah dari yang telah meninggal ke alam baka sesuai dengan kepercayaan yang ada dalam agama 'aluk to dolo' yakni agama asli yang ada di Toraja.
Badong dilakukan oleh sekitar 50 orang yang membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan dan dipandu oleh seorang pemimpin badong. Badong akan dikumandangkan selama pesta upacara kematian berlangsung.

Jenis nyanyian yang lain dalam masyarakat Toraja adalah 'simbong'. Simbong adalah jenis nyanyian yang dikumandangkan dalam upacara ma'bua' yakni upacara ucapan syukur dan doa dalam suatu lingkungan pemeluk agama aluk to dolo. Menyanyikan 'simbong' disebut manimbong.

Mana

Mana ==> umba
Di mana ==> umba nai
Di mana rumahmu ==> umba nai banuanmu
Di mana kau tinggal ==> umba mu nai torro
Ke mana kau pergi ==> umba la mu ola

Senang

Senang ==> masannang
Sangat senang ==>masannang tongan
Bersenang senang ==> ma'masannang sannang
Senangkan hati ==> sannangngi penaa

Sama

Sama ==> pada
Sama banyaknya==> pada budanna
Sama tingginya ==> pada kaladona
Sama besarnya ==> pada kapuanna
Sama beratnya ==> pada magasanna

Bersama ==> sisola
Bersama ==> sibaa
Tinggal bersama ==> torro sisola
Kebersamaan ==> kasiturusan

Hidup bersama ==> tuo sisola
Kita akan hidup bersama ==> Kita la tuo sisola = La tuo sisola ki'
Bersama Tuhan kita ==> sisola Puang ta

Jalan

Jalan ==> lalan
Jalan ke Makale ==> lalan tama Ma'kale
Jalan ke Makassar ==> lalan lako Mangkasa'
Berjalan ==> male, berangkat, pergi
Sudah berjalan ==> male mo
Berjalan jalan ==> sumalong malong

Monday, March 7, 2011

Teri

Teri ==> lure

'lure' dalam kenyataannya yang dimaksud oleh masyarakat Toraja adalah ikan teri kering yang didatangkan dari daerah Pare pare, Palopo dan daerah pesisir lainnya di Sulawesi.

Dengan lancarnya tranportasi ke Kota Palopo yakni sebuah kota pantai yang terdekat dengan Toraja mengakibatkan para pedagang ikan basah bisa langsung membawa dagangannya ke Toraja tanpa perlu pengawetan lagi. Sehingga muncullah istilah baru terhadap ikan teri basah yakni 'mairo' yang tak lain adalah bahasa yang dibawa oleh para pedagang ikan tersebut.

Kenyataan ini menyebabkan timbulnya dua kata arti terhadap teri yakni

teri kering ==> lure
teri basah ==> mairo

Rakus

Rakus ==> selang

Kata 'selang' inipun mempunyai arti lain selain rakus yakni :

selang <== rakus
selang <== kaget

Sunday, March 6, 2011

Pondok

Pondok ==> lantang

Pemahaman kata 'lantang' dalam bahasa Toraja sebenarnya adalah bangunan yang sifatnya sementara jadi dibangun dengan konstruksi yang tidak terlalu kuat.

Lantang biasanya dibangun di atas pematang sawah atau di kebun untuk menyimpan sementara hasil panen atau tempat untuk menjaga tanaman dari binatang yang merusak tanaman.

Lantang juga biasanya dibangun jika ada pesta yang dilangsungkan. Bahkan dalam upacara kematian yang biasanya berlangsung beberapa hari, lantang ditata sedemikian rupa sebagai bagian yang cukup berpengaruh dalam kemeriahan dan kelancaran pesta.

Saturday, March 5, 2011

Kandang

Kandang ==> Lantang

Lantang dalam bahasa Toraja memiliki dua makna yakni :
Pertama sebagai tempat untuk mengurung binatang piaraan sebagaimana yang kita pahami dalam bahasa Indonesia yakni Kandang
Kedua, Lantang juga berarti pondok.

Kata Lantang dalam bahasa Toraja pun masih bersifat umum. Hal ini menunjukkan bahwa kosa kata bahasa Toraja cukup kaya. Binatang ternak utama masyarakat Toraja adalah kerbau, babi, dan ayam. Kandang untuk kerbau memiliki kata khusus yakni bontong. Jadi kandang kerbau bukan lantang tedong (kerbau = tedong) tetapi bontong tedong. Demikian pula untuk kandang babi yakni pangkung bai (bai = babi)

Dengan demikian :
Kandang ==> lantang
Kandang ==> bontong (kerbau)
Kandang ==> pangkung (babi)