Nyanyi ==> nani
Bernyanyi ==> menani
Nyanyian ==> penanian
Penggunaan kata ini (menani, nanian, penanian) lebih banyak digunakan di lingkungan sekolah dan gereja atau lingkungan yang telah membaur dengan lingkungan dan agama modern.
Ada beberapa jenis nyanyian yang asli dari leluhur masyarakat Toraja yang cukup dikenal adalah 'badong'. Badong tidak mempunyai arti dalam bahasa Indonesia karena jenis nyanyian ini hanya ada di Toraja.
Badong adalah nyanyian yang khusus di nyanyikan dalam upacara kematian. Lirik dalam badong berisi kata kata untuk mengantar arwah dari yang telah meninggal ke alam baka sesuai dengan kepercayaan yang ada dalam agama 'aluk to dolo' yakni agama asli yang ada di Toraja.
Badong dilakukan oleh sekitar 50 orang yang membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan dan dipandu oleh seorang pemimpin badong. Badong akan dikumandangkan selama pesta upacara kematian berlangsung.
Jenis nyanyian yang lain dalam masyarakat Toraja adalah 'simbong'. Simbong adalah jenis nyanyian yang dikumandangkan dalam upacara ma'bua' yakni upacara ucapan syukur dan doa dalam suatu lingkungan pemeluk agama aluk to dolo. Menyanyikan 'simbong' disebut manimbong.
1
Tuesday, March 15, 2011
Mana
Mana ==> umba
Di mana ==> umba nai
Di mana rumahmu ==> umba nai banuanmu
Di mana kau tinggal ==> umba mu nai torro
Ke mana kau pergi ==> umba la mu ola
Di mana ==> umba nai
Di mana rumahmu ==> umba nai banuanmu
Di mana kau tinggal ==> umba mu nai torro
Ke mana kau pergi ==> umba la mu ola
Senang
Senang ==> masannang
Sangat senang ==>masannang tongan
Bersenang senang ==> ma'masannang sannang
Senangkan hati ==> sannangngi penaa
Sangat senang ==>masannang tongan
Bersenang senang ==> ma'masannang sannang
Senangkan hati ==> sannangngi penaa
Sama
Sama ==> pada
Sama banyaknya==> pada budanna
Sama tingginya ==> pada kaladona
Sama besarnya ==> pada kapuanna
Sama beratnya ==> pada magasanna
Bersama ==> sisola
Bersama ==> sibaa
Tinggal bersama ==> torro sisola
Kebersamaan ==> kasiturusan
Hidup bersama ==> tuo sisola
Kita akan hidup bersama ==> Kita la tuo sisola = La tuo sisola ki'
Bersama Tuhan kita ==> sisola Puang ta
Sama banyaknya==> pada budanna
Sama tingginya ==> pada kaladona
Sama besarnya ==> pada kapuanna
Sama beratnya ==> pada magasanna
Bersama ==> sisola
Bersama ==> sibaa
Tinggal bersama ==> torro sisola
Kebersamaan ==> kasiturusan
Hidup bersama ==> tuo sisola
Kita akan hidup bersama ==> Kita la tuo sisola = La tuo sisola ki'
Bersama Tuhan kita ==> sisola Puang ta
Jalan
Jalan ==> lalan
Jalan ke Makale ==> lalan tama Ma'kale
Jalan ke Makassar ==> lalan lako Mangkasa'
Berjalan ==> male, berangkat, pergi
Sudah berjalan ==> male mo
Berjalan jalan ==> sumalong malong
Jalan ke Makale ==> lalan tama Ma'kale
Jalan ke Makassar ==> lalan lako Mangkasa'
Berjalan ==> male, berangkat, pergi
Sudah berjalan ==> male mo
Berjalan jalan ==> sumalong malong
Monday, March 7, 2011
Teri
Teri ==> lure
'lure' dalam kenyataannya yang dimaksud oleh masyarakat Toraja adalah ikan teri kering yang didatangkan dari daerah Pare pare, Palopo dan daerah pesisir lainnya di Sulawesi.
Dengan lancarnya tranportasi ke Kota Palopo yakni sebuah kota pantai yang terdekat dengan Toraja mengakibatkan para pedagang ikan basah bisa langsung membawa dagangannya ke Toraja tanpa perlu pengawetan lagi. Sehingga muncullah istilah baru terhadap ikan teri basah yakni 'mairo' yang tak lain adalah bahasa yang dibawa oleh para pedagang ikan tersebut.
Kenyataan ini menyebabkan timbulnya dua kata arti terhadap teri yakni
teri kering ==> lure
teri basah ==> mairo
'lure' dalam kenyataannya yang dimaksud oleh masyarakat Toraja adalah ikan teri kering yang didatangkan dari daerah Pare pare, Palopo dan daerah pesisir lainnya di Sulawesi.
Dengan lancarnya tranportasi ke Kota Palopo yakni sebuah kota pantai yang terdekat dengan Toraja mengakibatkan para pedagang ikan basah bisa langsung membawa dagangannya ke Toraja tanpa perlu pengawetan lagi. Sehingga muncullah istilah baru terhadap ikan teri basah yakni 'mairo' yang tak lain adalah bahasa yang dibawa oleh para pedagang ikan tersebut.
Kenyataan ini menyebabkan timbulnya dua kata arti terhadap teri yakni
teri kering ==> lure
teri basah ==> mairo
Rakus
Rakus ==> selang
Kata 'selang' inipun mempunyai arti lain selain rakus yakni :
selang <== rakus
selang <== kaget
Kata 'selang' inipun mempunyai arti lain selain rakus yakni :
selang <== rakus
selang <== kaget
Sunday, March 6, 2011
Pondok
Pondok ==> lantang
Pemahaman kata 'lantang' dalam bahasa Toraja sebenarnya adalah bangunan yang sifatnya sementara jadi dibangun dengan konstruksi yang tidak terlalu kuat.
Lantang biasanya dibangun di atas pematang sawah atau di kebun untuk menyimpan sementara hasil panen atau tempat untuk menjaga tanaman dari binatang yang merusak tanaman.
Lantang juga biasanya dibangun jika ada pesta yang dilangsungkan. Bahkan dalam upacara kematian yang biasanya berlangsung beberapa hari, lantang ditata sedemikian rupa sebagai bagian yang cukup berpengaruh dalam kemeriahan dan kelancaran pesta.
Pemahaman kata 'lantang' dalam bahasa Toraja sebenarnya adalah bangunan yang sifatnya sementara jadi dibangun dengan konstruksi yang tidak terlalu kuat.
Lantang biasanya dibangun di atas pematang sawah atau di kebun untuk menyimpan sementara hasil panen atau tempat untuk menjaga tanaman dari binatang yang merusak tanaman.
Lantang juga biasanya dibangun jika ada pesta yang dilangsungkan. Bahkan dalam upacara kematian yang biasanya berlangsung beberapa hari, lantang ditata sedemikian rupa sebagai bagian yang cukup berpengaruh dalam kemeriahan dan kelancaran pesta.
Saturday, March 5, 2011
Kandang
Kandang ==> Lantang
Lantang dalam bahasa Toraja memiliki dua makna yakni :
Pertama sebagai tempat untuk mengurung binatang piaraan sebagaimana yang kita pahami dalam bahasa Indonesia yakni Kandang
Kedua, Lantang juga berarti pondok.
Kata Lantang dalam bahasa Toraja pun masih bersifat umum. Hal ini menunjukkan bahwa kosa kata bahasa Toraja cukup kaya. Binatang ternak utama masyarakat Toraja adalah kerbau, babi, dan ayam. Kandang untuk kerbau memiliki kata khusus yakni bontong. Jadi kandang kerbau bukan lantang tedong (kerbau = tedong) tetapi bontong tedong. Demikian pula untuk kandang babi yakni pangkung bai (bai = babi)
Dengan demikian :
Kandang ==> lantang
Kandang ==> bontong (kerbau)
Kandang ==> pangkung (babi)
Lantang dalam bahasa Toraja memiliki dua makna yakni :
Pertama sebagai tempat untuk mengurung binatang piaraan sebagaimana yang kita pahami dalam bahasa Indonesia yakni Kandang
Kedua, Lantang juga berarti pondok.
Kata Lantang dalam bahasa Toraja pun masih bersifat umum. Hal ini menunjukkan bahwa kosa kata bahasa Toraja cukup kaya. Binatang ternak utama masyarakat Toraja adalah kerbau, babi, dan ayam. Kandang untuk kerbau memiliki kata khusus yakni bontong. Jadi kandang kerbau bukan lantang tedong (kerbau = tedong) tetapi bontong tedong. Demikian pula untuk kandang babi yakni pangkung bai (bai = babi)
Dengan demikian :
Kandang ==> lantang
Kandang ==> bontong (kerbau)
Kandang ==> pangkung (babi)
Saturday, February 12, 2011
Sambal
Sambal ==> tu'tuk lada
tu'tuk <== sesuatu (contoh : cabe) yang telah dihancurkan
lada <== cabe
tu'tuk tammate' <== sambal tomat
tu'tuk tarasi <== sambal terasi
tu'tuk lure <== sambal yang dihancurkan bersama sama dengan ikan teri goreng
tu'tuk katapi <== sambal yang dicampur dan dihancurkan bersama dengan buah kecapi
tu'tuk semba <== sambal yang dihancurkan dan dicampur dengan daun semba mentah (semba adalah pohon kecil yang biasanya tumbuh di semak semak dan rasanya daunnya asam)
tu'tuk bale <== sambal yang dihancurkan dengan ikan bakar
tu'tuk dambu <== sambal yang dihancurkan dengan buah jambu biji muda yang telah dibakar.
tu'tuk lingkua' <== sambal yang dicampur dengan umbi lengkuas
tu'tuk tikala <== sambal yang dicampur dengan batang bagian bawa dari tanaman "tikala" (sejenis tanaman yang mirip tanaman jahe tetapi lebih besar)
Kemungkinan masih ada jenis sambal yang belum saya sebutkan. namun pada intinya adalah bahwa masyarakat Toraja cukup kreatif dalam mengolah makanan yang salah satunya adalah meracik aneka bahan makanan dengan cabe
tu'tuk <== sesuatu (contoh : cabe) yang telah dihancurkan
lada <== cabe
jadi secara harafiah tu'tuk lada artinya adalah cabe yang telah dihancurkan.
Sedangkan tu'tuk lada sendiri dalam kehidupan sehari hari lebih sering disingkat saja dengan tu'tuk.
Sedangkan tu'tuk lada sendiri dalam kehidupan sehari hari lebih sering disingkat saja dengan tu'tuk.
Seperti yang kita ketahui juga dalam masyarakat Indonesia pada umumnya adalah bahwa sambal terdiri dari bermacam macam jenis. Demikian pula dalam masyarakat Toraja sambal pun akan dijumpai dalam beberapa macam. Bahkan kemungkinan sambal dalam masyarakat Toraja yang hidupnya di daerah dingin dan sejuk di mana makanan terasa lebih enak dibandingkan dengan daerah dataran rendah yang panas, akan kita jumpai aneka sambal yang rasanya cukup enak walaupun memang pedas karena dipetik dari tanah yang subur, basah dengan hawa sejuk. Adapun aneka sambal dalam masyarakat Toraja adalah :
tu'tuk tammate' <== sambal tomat
tu'tuk tarasi <== sambal terasi
tu'tuk lure <== sambal yang dihancurkan bersama sama dengan ikan teri goreng
tu'tuk katapi <== sambal yang dicampur dan dihancurkan bersama dengan buah kecapi
tu'tuk semba <== sambal yang dihancurkan dan dicampur dengan daun semba mentah (semba adalah pohon kecil yang biasanya tumbuh di semak semak dan rasanya daunnya asam)
tu'tuk bale <== sambal yang dihancurkan dengan ikan bakar
tu'tuk dambu <== sambal yang dihancurkan dengan buah jambu biji muda yang telah dibakar.
tu'tuk lingkua' <== sambal yang dicampur dengan umbi lengkuas
tu'tuk tikala <== sambal yang dicampur dengan batang bagian bawa dari tanaman "tikala" (sejenis tanaman yang mirip tanaman jahe tetapi lebih besar)
Kemungkinan masih ada jenis sambal yang belum saya sebutkan. namun pada intinya adalah bahwa masyarakat Toraja cukup kreatif dalam mengolah makanan yang salah satunya adalah meracik aneka bahan makanan dengan cabe
Subscribe to:
Posts (Atom)