Ibu ==> indo'
Tante ==> pa'indoran
Ibu bapa ==> indo' ambe'
Kasih ibu ==> pa'kaboro'na indo'
1
Wednesday, March 16, 2011
Ayah
Ayah ==> ambe'
Paman ==> pa'amberan
Ayahnya ==> ambe' na
Ayahku ==> ambe'ku
Ayah kami ==> ambe'ki
Bapa di surga ==> Ambe' lan suruga
Paman ==> pa'amberan
Ayahnya ==> ambe' na
Ayahku ==> ambe'ku
Ayah kami ==> ambe'ki
Bapa di surga ==> Ambe' lan suruga
Tante
Tante ==> pa'indoran
Pa'indoran berasal dari kata dasar indo' (indo' ==> ibu). Sebutan terhadap tante dengan kata pa'indoran yang merupakan pengembangan dari kata indo' yang menandakan bahwa pada dasarnya seorang saudara dari orang tua kita dianggap dan diperlakukan seperti orang tua kita sendiri.
Bukti nyata dari pandangan ini adalah bahwa ternyata dalam memanggil seorang pa'indoran cukup disingkat dengan kata indo' yang mana persis sama dengan kata yang dipakai untuk memanggil ibu kandung sendiri.
Pa'indoran berasal dari kata dasar indo' (indo' ==> ibu). Sebutan terhadap tante dengan kata pa'indoran yang merupakan pengembangan dari kata indo' yang menandakan bahwa pada dasarnya seorang saudara dari orang tua kita dianggap dan diperlakukan seperti orang tua kita sendiri.
Bukti nyata dari pandangan ini adalah bahwa ternyata dalam memanggil seorang pa'indoran cukup disingkat dengan kata indo' yang mana persis sama dengan kata yang dipakai untuk memanggil ibu kandung sendiri.
Paman
Paman ==> pa'amberan
Pa'amberan berasal dari kata dasar ambe' (ambe' ==> ayah). Sebutan terhadap paman dengan kata pa'amberan yang merupakan pengembangan dari kata ambe' menandakan bahwa pada dasarnya seorang saudara dari orang tua kita dianggap dan diperlakukan seperti orang tua kita sendiri sebagaimana kita tahu betapa kuatnya hubungan kekerabatan dalam masyarakat Toraja.
Bukti dari pandangan ini sangat jelas terlihat dalam pemakaian bahasa Toraja sehari hari di mana ternyata dalam memanggil seorang pa'amberan cukup disingkat dengan kata ambe' yang tak lain persis sama dengan cara seseorang memanggil ayah kandungnya sendiri.
Jadi dalam kalimat langsung kata ambe' bisa berarti ayah dan bisa pula berarti paman.
Pa'amberan berasal dari kata dasar ambe' (ambe' ==> ayah). Sebutan terhadap paman dengan kata pa'amberan yang merupakan pengembangan dari kata ambe' menandakan bahwa pada dasarnya seorang saudara dari orang tua kita dianggap dan diperlakukan seperti orang tua kita sendiri sebagaimana kita tahu betapa kuatnya hubungan kekerabatan dalam masyarakat Toraja.
Bukti dari pandangan ini sangat jelas terlihat dalam pemakaian bahasa Toraja sehari hari di mana ternyata dalam memanggil seorang pa'amberan cukup disingkat dengan kata ambe' yang tak lain persis sama dengan cara seseorang memanggil ayah kandungnya sendiri.
Jadi dalam kalimat langsung kata ambe' bisa berarti ayah dan bisa pula berarti paman.
Tuesday, March 15, 2011
Sayur
Sayur ==> Utan
Beberapa jenis makanan yang berasal dari tumbuh tumbuhan oleh masyarakat Toraja dikonsumsi menjadi makanan enak yang oleh masyarakat Indonesia pada umumnya tidak dimanfaatkan.
Jenis tumbuhan yang dimaksud adalah:
Yang pertama,
Mayana ==> bulu nangko, serre' nangko
Jenis sayuran ini agak terasa pahit namun jika dimasak bersama dengan sayuran lain akan terasa lebih enak.
Bulu nangko sebenarnya lebih sering digunakan dalam memasak daging seperti daging ayam, babi dan ikan. Potongan potongan dari daging tersebut dicampur bersama dengan seluruh bumbu hingga menyatu merata dengan daging lalu dimasukkan ke dalam bambu dan dibakar. Komposisi bulu nangko dalam suatu masakan cukup banyak sehingga resep yang diwariskan turun temurun ini sangat baik untuk kesehatan .
Yang kedua:
Batang pisang muda ==> burak
Burak dimasak hampir sama dengan cara memasak bulu nangko yakni dicampur juga dengan daging. Bedanya burak pertama tama harus diiris tipis tipis lalu dihancurkan kemudian dicampur dengan daging dan bumbu lalu dimasak. Bisa di atas kuali ataupun dibakar dalam bambu.
Yang ketiga,
Daun jambu biji atau jambu mente ==> don dambu.
Jenis sayuran ini dihancurkan dulu dengan ditumbuk lalu dicampur dengan daging dan bumbu.
Kemungkinan masih ada resep unik yang belum sempat dituliskan di sini
Sedangkan untuk jenis sayuran lain yang juga dikonsumsi oleh masyarakat lain pada umumnya adalah :
Sayur kangkung ==> utan kangkung
Sayur sawi ==> utan sawi
Sayur singkong ==> utan battae', utan dua' kayu
Sayur nangka ==> utan nangka'
Sayur kacang ==> utan kadong
dll
Beberapa jenis makanan yang berasal dari tumbuh tumbuhan oleh masyarakat Toraja dikonsumsi menjadi makanan enak yang oleh masyarakat Indonesia pada umumnya tidak dimanfaatkan.
Jenis tumbuhan yang dimaksud adalah:
Yang pertama,
Mayana ==> bulu nangko, serre' nangko
Jenis sayuran ini agak terasa pahit namun jika dimasak bersama dengan sayuran lain akan terasa lebih enak.
Bulu nangko sebenarnya lebih sering digunakan dalam memasak daging seperti daging ayam, babi dan ikan. Potongan potongan dari daging tersebut dicampur bersama dengan seluruh bumbu hingga menyatu merata dengan daging lalu dimasukkan ke dalam bambu dan dibakar. Komposisi bulu nangko dalam suatu masakan cukup banyak sehingga resep yang diwariskan turun temurun ini sangat baik untuk kesehatan .
Yang kedua:
Batang pisang muda ==> burak
Burak dimasak hampir sama dengan cara memasak bulu nangko yakni dicampur juga dengan daging. Bedanya burak pertama tama harus diiris tipis tipis lalu dihancurkan kemudian dicampur dengan daging dan bumbu lalu dimasak. Bisa di atas kuali ataupun dibakar dalam bambu.
Yang ketiga,
Daun jambu biji atau jambu mente ==> don dambu.
Jenis sayuran ini dihancurkan dulu dengan ditumbuk lalu dicampur dengan daging dan bumbu.
Kemungkinan masih ada resep unik yang belum sempat dituliskan di sini
Sedangkan untuk jenis sayuran lain yang juga dikonsumsi oleh masyarakat lain pada umumnya adalah :
Sayur kangkung ==> utan kangkung
Sayur sawi ==> utan sawi
Sayur singkong ==> utan battae', utan dua' kayu
Sayur nangka ==> utan nangka'
Sayur kacang ==> utan kadong
dll
Tendang
Tendang ==> semba'
Menendang ==> ma'semba'
Saling tendang ==> si semba', massemba'
Dalam budaya Toraja ada sebuah kesenian yang disebut si semba'. Gerakan inti dari kesenian ini adalah saling menendang dengan aturan aturan yang diterapkan yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Acara si semba' biasanya dilakukan pada saat musim panen padi sebagai tanda suka cita atas berhasilnya panen. Si semba' adalah olahraga seni beladiri yang dilakukan dalam keadaan sadar dan bersenang senang. Bahkan bisa lebih menjalin keakraban di antara para pemainnya.
Menendang ==> ma'semba'
Saling tendang ==> si semba', massemba'
Dalam budaya Toraja ada sebuah kesenian yang disebut si semba'. Gerakan inti dari kesenian ini adalah saling menendang dengan aturan aturan yang diterapkan yang tidak berbahaya untuk kesehatan. Acara si semba' biasanya dilakukan pada saat musim panen padi sebagai tanda suka cita atas berhasilnya panen. Si semba' adalah olahraga seni beladiri yang dilakukan dalam keadaan sadar dan bersenang senang. Bahkan bisa lebih menjalin keakraban di antara para pemainnya.
Nyanyi
Nyanyi ==> nani
Bernyanyi ==> menani
Nyanyian ==> penanian
Penggunaan kata ini (menani, nanian, penanian) lebih banyak digunakan di lingkungan sekolah dan gereja atau lingkungan yang telah membaur dengan lingkungan dan agama modern.
Ada beberapa jenis nyanyian yang asli dari leluhur masyarakat Toraja yang cukup dikenal adalah 'badong'. Badong tidak mempunyai arti dalam bahasa Indonesia karena jenis nyanyian ini hanya ada di Toraja.
Badong adalah nyanyian yang khusus di nyanyikan dalam upacara kematian. Lirik dalam badong berisi kata kata untuk mengantar arwah dari yang telah meninggal ke alam baka sesuai dengan kepercayaan yang ada dalam agama 'aluk to dolo' yakni agama asli yang ada di Toraja.
Badong dilakukan oleh sekitar 50 orang yang membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan dan dipandu oleh seorang pemimpin badong. Badong akan dikumandangkan selama pesta upacara kematian berlangsung.
Jenis nyanyian yang lain dalam masyarakat Toraja adalah 'simbong'. Simbong adalah jenis nyanyian yang dikumandangkan dalam upacara ma'bua' yakni upacara ucapan syukur dan doa dalam suatu lingkungan pemeluk agama aluk to dolo. Menyanyikan 'simbong' disebut manimbong.
Bernyanyi ==> menani
Nyanyian ==> penanian
Penggunaan kata ini (menani, nanian, penanian) lebih banyak digunakan di lingkungan sekolah dan gereja atau lingkungan yang telah membaur dengan lingkungan dan agama modern.
Ada beberapa jenis nyanyian yang asli dari leluhur masyarakat Toraja yang cukup dikenal adalah 'badong'. Badong tidak mempunyai arti dalam bahasa Indonesia karena jenis nyanyian ini hanya ada di Toraja.
Badong adalah nyanyian yang khusus di nyanyikan dalam upacara kematian. Lirik dalam badong berisi kata kata untuk mengantar arwah dari yang telah meninggal ke alam baka sesuai dengan kepercayaan yang ada dalam agama 'aluk to dolo' yakni agama asli yang ada di Toraja.
Badong dilakukan oleh sekitar 50 orang yang membentuk lingkaran sambil berpegangan tangan dan dipandu oleh seorang pemimpin badong. Badong akan dikumandangkan selama pesta upacara kematian berlangsung.
Jenis nyanyian yang lain dalam masyarakat Toraja adalah 'simbong'. Simbong adalah jenis nyanyian yang dikumandangkan dalam upacara ma'bua' yakni upacara ucapan syukur dan doa dalam suatu lingkungan pemeluk agama aluk to dolo. Menyanyikan 'simbong' disebut manimbong.
Mana
Mana ==> umba
Di mana ==> umba nai
Di mana rumahmu ==> umba nai banuanmu
Di mana kau tinggal ==> umba mu nai torro
Ke mana kau pergi ==> umba la mu ola
Di mana ==> umba nai
Di mana rumahmu ==> umba nai banuanmu
Di mana kau tinggal ==> umba mu nai torro
Ke mana kau pergi ==> umba la mu ola
Senang
Senang ==> masannang
Sangat senang ==>masannang tongan
Bersenang senang ==> ma'masannang sannang
Senangkan hati ==> sannangngi penaa
Sangat senang ==>masannang tongan
Bersenang senang ==> ma'masannang sannang
Senangkan hati ==> sannangngi penaa
Sama
Sama ==> pada
Sama banyaknya==> pada budanna
Sama tingginya ==> pada kaladona
Sama besarnya ==> pada kapuanna
Sama beratnya ==> pada magasanna
Bersama ==> sisola
Bersama ==> sibaa
Tinggal bersama ==> torro sisola
Kebersamaan ==> kasiturusan
Hidup bersama ==> tuo sisola
Kita akan hidup bersama ==> Kita la tuo sisola = La tuo sisola ki'
Bersama Tuhan kita ==> sisola Puang ta
Sama banyaknya==> pada budanna
Sama tingginya ==> pada kaladona
Sama besarnya ==> pada kapuanna
Sama beratnya ==> pada magasanna
Bersama ==> sisola
Bersama ==> sibaa
Tinggal bersama ==> torro sisola
Kebersamaan ==> kasiturusan
Hidup bersama ==> tuo sisola
Kita akan hidup bersama ==> Kita la tuo sisola = La tuo sisola ki'
Bersama Tuhan kita ==> sisola Puang ta
Subscribe to:
Posts (Atom)