1

Wednesday, February 28, 2018

Rampanan Kapa' : Pernikahan Adat Toraja



Pernikahan dalam Bahasa Toraja disebut rampanan kapa’. 

Rampanan berasal dari kata rampan yang artinya turun, sehingga rampanan bisa diartikan suatu sikap untuk bersiap melakukan sesuatu.

Kapa' selain artinya pernikahan juga berarti uang denda yg harus dibayar oleh orang yang menyebabkan perceraian.

Jadi rampanan kapa' bisa diartikan sebagai sebuah langkah menjalin ikatan pernikahan yang akan dikenakan sangsi adat jika ada salah satu pihak yang menyebabkan terjadinya perceraian.


Upacara adat rampanan kapa’ memiliki keunikannya tersendiri dengan segala aturan-aturannya. Rampanan kapa' masuk dalam kategori rambu tuka’ di Toraja yakni upacara kegembiraan.


Upacara rampanan Kapa’ terdiri atas 3 tingkatan yang diukur dari  besar kecilnya pesta yang mana sesuai dengan status atau level sosial dari yang menjalani rampanan kapa'


Pertama :
Rampanan Kapa’ Tana’ Karurung
Rampanan kapa’ tana’ karurung disebut juga bo’bo’ bannang yaitu upacara pernikahan yang dilangsungkan dengan sederhana untuk kalangan masyarakat kebanyakan.


Kedua :
Rampanan Kapa’ Tana’ Bassi
Rampanan Kapa’ Tana’ Bassi disebut juga rampo karoen, artinya pernikahan yang dimulai sore hari. Upacara pernikahan ini lebih besar dari pernikahan tana’ karurung. Rampanan kapa' tana' bassi adalah tingakatan pernikahan untuk kalangan to makaka.


Ketiga :
Rampanan Kapa’ Tana’ Bulaan
Rampanan kapa’ tana’ bulaan disebut juga pernikahan Rampo Allo. Artinya upacara pernikahan yang dimulai di siang hari. Dengan demikian, pernikahan Tana’ Bulaan adalah rampanan kapa’ dengan skala pesta yang paling besar dan juga tentunya merupakan tingkatan upacara dengan rangkaian upacara yang paling lengkap. Rampanan kapa' tana' bulaan adalah pernikahan kalangan bangsawan.


Berikut rangkaian upacara Rampanan Kapa’ Tana’ Bulaan



Acara Pendahulan :
Pertama : Umpalingka Kada
Umpalingka kada secara harafiah artinya menitipkan pesan. Yang menitipkan pesan  di sini adalah pihak laki-laki dengan mengutus orang untuk menyampaikan pesan kepada pihak perempuan untuk berkenalan dan mencari tahu status dari perempuan yang akan dilamar dan menyampaikan niat untuk melamar perempuan tersebut.


Kedua : Umbaa pangan
Umbaa pangngan artinya mengantarkan sirih. Yang mengantarkan sirih di sini adalah pihak laki-laki juga dengan mengutus orang untuk membawanya ke pihak wanita dengan membawa sirih yang telah dibungkus dalam pelepah pinang. Umbaa pangngan dilakukan tiga kali baru mendapat kepastian yang jalannya sebagai berikut :


  • Mengutus 4 orang dengan 3 perempuan sebagai pernyataan lamaran.
  • Mengutus 8 orang untuk menunggu jawaban pinangan
  • Mengutus 12 orang sebagai tanda bahwa lamaran sudah diterima dan utusan datang atas nama keluarga akan membicarakan waktu dan tanggal perkawinan.

Setelah itu, utusan sudah boleh datang di rumah perempuan urrampan kapa’ artinya membicarakan tana’ perkawinan untuk menentukan besarnya hukuman yang akan dijatuhkan sesuai dengan tana’ keduanya jika ada salah satu pihak yang menceraikan pernikahan tersebut di  kemudian hari. Ini adalah hal yang sangat penting dari perkawinan yang dinikahkan dengan adat rampanan kapa’. Ada hukuman yang harus dijalani jika ada yang pihak yang menyebabkan perceraian. 

Untuk tana' karurung harus membayar sepasang kerbau
Untuk tana' bassi harus membayar tiga pasang kerbau
Untuk tana' bulaan harus membayar 12 pasang kerbau.

Dengan demikian suami istri yang diikat dengan adat rampanan kapa’ akan berusaha sekuat mungkin mempertahankan pernikahannya jika kelak dihadapkan dengan ancaman perceraian.


Puncak Acara :
Dinasuan / dipandanni langangan
Akhirnya sampailah pada puncak upacara yang disebut dinasuan atau dipandanni langngan. Artinya perkawinan sedang berjalan setelah memakan makanan di rumah masing-masing. Keduanya berganti-gantian mengirimkan makanan dalam bakul dan dipikul. Bakul ini dinamakan Bakku’ Barasang


Pada kesempatan ini wakil dari laki-laki yang dinamakan to umbingsoran kapa' hadir bersama-sama dengam wakil perempuan yang dinamakan to untimangan kapa’.


Kedua belah pihak berganti-ganti mengucapkan syair dan pantun perkawinan dan mengungkap pula bagaimana mulianya rampanan kapa'.

Upacara terakhir

Umpasule Barasang
Sesudah 3 hari maka tibalah pada bagian akhir upacara rampanan kapa' yakni Umpasule barasang. Upacara penutup ini dilakukan dengan makan bersama di rumah pengantin laki-laki.
Acara makan bersama ini adalah makan balasan.


Bakku’ barasang ini berisi makanan yaitu nasi dan daging babi serta beberapa bentuk kiasan (anak babi, kerbau, ayam) yang dibuat dari tepung beras namanya kampodang yang setibanya di rumah perempuan akan dimakan pula bersama keluarga pihak laki-laki kembali dan laki-laki akan tinggal terus di rumah perempuan.

Selesai seluruh rangkaian upacara pernikahan dan pengantin baru tersebut akan berada dibawah ikatan perjanjian pada saat menikah sehingga akan dikenakan sangsi adat jika ada yang menceraikan suami atau istrinya.


Salama’

Wednesday, February 21, 2018

Arti Lirik Lagu Sarira Parerung - Lagu Daerah Toraja




SARIRA PARERUNG


Dao Sarira Parerung
Nun di atas Sarira gunung perlindungan


Dao Gandang paonganan tulledak
Di atas Gandang perteduhan menjulang


Ento da e ko tulledak
Di sana engkau berdiri menjulang


Paonganan rokko Liku
Perteduhan turun atas daerah Liku


Parerung rokko Tadongkon tulledak
Perlindungan turun atas  daerah Tadongkon


Ento da e ko tulledak
Di sana engkau tegak menjulang

Unnonganni tu Sirari
Menaungi orang-orang yang sedang berperang


Urrerung to sidokean
Melindungi orang-orang yang sedang beradu dengan tombak


Sule mararang dokena
Pulang dengan tombak memerah


Sule borrong passoeanna
Pulang dengan tangan berlumuran darah


Mararang di panglandakki

Memerah karena diremukkan


Borrong dipa'palinda'i

Berlumuran darah karena tergilas

Dao Sarira Parerung
Nun di atas Sarira gunung perlindungan

Dao Gandang paonganan tulledak
Di atas Gandang perteduhan menjulang

Ento da e ko tulledak
Di sana engkau tegak menjulang

Sunday, February 18, 2018

Arti Lirik Lagu Toraja Madingin



Judul : Toraja Madingin

Bongi makarorrong ku unno'ko inde misa-misa
Malam sepi kududuk di sini sendiri

Umpeagi masorok mammi'na kada kaboro'mu
Rela menunggu nikmatnya ungkapan sayangmu

Tang kesok pa' inde marippi
Rasanya enggan beranjak

Untangnga' mandalan ko
Dalam kesungguhan memikirkanmu

Massa'bu pekutana lan penaa umpatu kale mu
Beribu tanya di hatiku tentang dirimu

Tang la kareba tang la salama'mu
Tak ada kabar tak ada salam

Ondong raka duka na la sura' mu
Apalagi suratmu

Madingin-dingin kusa'ding madingin
Dingin kurasakan benar-benar dingin

Manda' pa ku kilalai o sangbara'
Saya masih selalu ingat 

Kadammu umpakarannu-rannu na'
Kata-katamu yang memberiku harapan

Tu mangka mu allu' lako kale ku
Yang telah kau tuturkan pada diriku

O madingin
O dinginnya

Umbai masannang mo ko sangbara'
Mungkinkah kau telah bahagia sahabat

Mu anggai' mi ungkalupai na'
Hingga engkau sengaja melupakanku

Ba'tu den mo senga' na sonda kale ku
Mungkin sudah ada yang lain pengganti diriku

Tang kesok pa' inde marippi
Rasanya enggan beranjak

 Untangnga' mandalan ko
Dalam kesungguhan memikirkan dirimu

Massa'bu pekutana lan penaa umpatu kale mu
Beribu tanya di hatiku tentang dirimu

Tang la kareba tang la salama'mu
Tiada kabar tiada salam

Ondong raka duka na la sura' mu
Apalagi suratmu

Madingin-dingin kusa'ding madingin
Dingin kurasa benar-benar dingin

Manda' pa ku kilalai o sangbara'
Masih selalu tetap kuingat o sahabat

Kadammu umpakarannu-rannu na'
Kata-katamu yang memberiku harapan

Tu mangka mu allu' lako kale ku
Yang sudah engkau tuturkan pada diriku

O madingin
Oh dinginnya

Umbai masannang mo ko sangbara'
Mungkin kau telah bahagia

Mu anggai' mi ungkalupai na'
Hingga kau sengaja melupakanku

Ba'tu den mo senga' na sonda kale ku
Mungkin sudah ada yang lain pengganti diriku

Umba ra la ku kua o sangbara'
Aka harus bersikap bagaimana lagi sahabat

Nang manassa tang maleso pa'inan mu
Benar-benar pikiranmu tak menentu

Inang kale mu manna tu ku tonganni
Aku hanya bersungguh-sungguh pada dirimu saja

Madinginna wai uran bongi
Dinginnya air hujan malam

Keurradanni kale mu
Saat mendinginkan tubuhmu

Mandu madingin pa te kale ku
Lebih dingin tubuhku ini

Mu pasusi ra dikka
Tega kau perlakukan begini

Tang la kareba tang la salama'mu
Tak ada kabar tak ada salam

Ondong raka duka na la sura' mu
Apalagi suratmu

Madingin kusa'ding madingin
Madingin kusa'ding madingin
Dingin kurasa benar-benar dingin