1

Friday, September 5, 2014

Arti Lirik Lagu "Marendeng Marampa"

Marendeng marampa' kadadianku >>
Aman tentram kelahiranku

Dio padang digente' Toraya Lebukan Sulawesi >>
Di tanah yang disebut Toraja di Pulau Sulawesi

Mellombok membuntu mentanetena >>
Dari lembah, pebukitan hingga gunungnya

Nakabu' uma sia pa'lak na sakkai Salu Sa'dan >>
Terhampar sawah dan kebun yang sejuk dialiri Sungai Sa'dan

Kami Sang Torayan >>
Kami seluruh orang Toraja

Umba umba padang ki olai >>
Di manapun tanah yang kami tuju

Maparri' masussa ki rampoi >>
Susah dan derita kami hadapi

Tang ki pomabanda penaa >>
Takkan menyurutkan semangat kami

Ya mo passanan tengko ki >>
Karena sudah menjadi beban hidup kami

Umpasundun rongko'ki >>
Untuk meraih kesempurnaan hidup kami

sinar

sinar >> arrang
sinari >> arrangi
bersinar >> unnarrang
disinari >> na arrangi
disinari suku >> na arrangi tutungan bia'
menggunakan sesuatu untuk menghasilkan sinar >> ma'bia
menggunkan sinar (saat gelap) >> ma'bia'

eram

eram >> arran
mengeram >> mangarran
mengerami >> arranni
mengerami telur >> mangarran tallo'


sorak

sorak >> arrak
bersorak >>unnarrak
disoraki >> diarrakki
bersorak sorak >> unnarrak arrak

bongkar, keluarkan

bongkar >> aro
keluarkan >> aro, aroi
keluarkan beras dari lesung >> mangaroi barra' lan mai issong

cabut

cabut >> lampi'
mencabut >> manglampi'
mencabut gigi >> mamglampi' isi
mencabut rumput >> manglampi' riu

Penuturan Penganut Aluk To Dolo Tentang Rambu Solo'

Onel mengirimkan link youtube ini untuk diterjemahkan :



Pewawancara : 
(Belum terekam)

Nara sumber : 00 : 00
Bisa dikatakan binatang yang paling tinggi derajatnya di Toraja adalah kerbau. Karena dari dulu jika orang membeli tanah memang menggunakan kerbau. Dalam acara melamar saja kerbau ditempatkan di tengah. Makanya kerbau itu binatang yang paling tinggi derajatnya. Kalau babi tidak, karena belum ada yang membeli dengan babi.

Pewawancara : 01 : 39
Kira-kira berapa kerbau yang disembelih nanti ?

Nara Sumber : 01 : 40
Waktu baru meninggal saja sudah disembelih dua ekor kerbau. Mengenai acara jumlah kerbau yang akan disembelih pada rambu solo' (upacara kematian di Toraja) nanti belum ketahuan sekarang. Akan ada kesepakatan nantinya. Upacara rambu solo' itu ada tingkatan-tingkatannya. Kami akan menentukan upacara ini masuk level yang mana. Bisa Ba'tan Tallang atau yang lebih tinggi lagi yakni Sapu Randanan. Nanti baru ketahuan setelah ada kesepakatan keluarga. Dari jumlah kerbau yang disembelih akan ketahuan mengenai status sosial dari keluarga. Kalau kita menyusur dari bawa ada upacara penguburan pessiliran (upacara pemakaman bayi di pohon). Ada pula upacara yang hanya mampu menyembelih beberapa ekor babi. Ada yang memotong 7 ekor kerbau, ini masuk level Ba'tan Tallang dan untuk 24 ekor ke atas itu masuk tingkatan Sapu Randanan

Almarhumah waktu baru meninggal saja sudah disembelihkan kerbau, jadi sangat besar kemungkinan upacara rambu solo' nantinya akan masuk level sapu randanan. Almarhumah juga dulunya bergelar Tumbang. Tumbang artinya istri/pendamping dari Taruk Bua'. Taruk Bua' itu adalah tingkat kepanitiaan tertinggi dalam acara ma'bua' (sejenis pesta syukuran adat).Yang meninggal digelar Ne' Tumbang. Untuk itu kemungkinan besar akan masuk level sapu randanan. Tidak banyak wanita yang disembelihkan kerbau pada saat baru meninggal. 

Pewawancara : 05 : 33
Kata orang Amerika ini sebuah keanehan, tidak ada yang menyimpan jenazah di dalam rumah. Bagaimana perasaan bapak dengan jenazah yang terlalu lama di dalam rumah. Apakah tidak menimbulkan kesedihan karena setiap saat kita bisa melihat jenazah tersebut ? 

Nara Sumber : 06 : 34
Ada perasaan sedih, tetapi itu sudah menjadi hal biasa karena melihatnya tiap hari. Kita hanya menganggap kalau dia sedang tertidur walaupun kita tidak bisa lagi berbicara dengannya. Bagi Orang Toraja hanya orang tertentu yang bisa lama disimpan di rumah. Justru kalau terlalu cepat dikubur perasaan kita akan sangat berbeda (sedih)

Pewawancara : 07 : 30
Apakah bapak tidak takut mati ? Kenapa justru mengadakan pesta pada saat ada kematian ?

Nara Sumber : 07 : 54
Kematian itu tidak perlu kita takuti. Kita semua akan menghadapi kematian. Kita tidak perlu takut kematian. Sebagaimana kita lahir, kita juga kan mati kembali

Pewawancara : 08 : 25
Bagaimana dengan puya , percaya atau tidak ? (puya = sorga dalam agama Aluk To Dolo)

Nara sumber : 09 : 14
Kalau kita percaya puya berarti ada, kalau tidak percaya berarti tidak ada

Pewawancara : 09 : 28
Percayakah bahwa jenazah yang belum dikubur masih ada rohnya atau tidak Karena dianggap masih tertidur ? 

Nara Sumber : 10 : 10
Susah saya jawab karena kita belum sampai ke sana, kita kan masih hidup.

Pewawancara : 10 : 57
Senang atau sedih menghadapi upacara rambu solo' ?

Nara Sumber : 11 : 20
Menghadapi upacara rambu solo', bisa dikatakan ada perasaan senang karena akan bertemu dengan keluarga besar. Ada juga perasaan susah karena harus mempersiapkan banyak hal. Perasaan bercampur. Tetap ada juga kesenangan dalam kedukaan.

Pewawancara : 12 : 02
(Tidak jelas)

Nara sumber : 12 :20
Agak tabu untuk dijawab, Sedangkan orang mati saja kita sebut orang sakit.

Pewawancara : 12 : 25
Mengenai kuburan, tanggapan bapak tentang Liang Batu dengan Patani (Kuburan dengan Bangunan Moderen)

Nara Sumber : 12 : 40
Mengenai masalah ketahanan saja sudah berbeda, liang batu lebih tahan dari patani, kalau batu seumur dengan alam.Setelah alam berakhir baru liang batu akan rusak Kalau patani hanya beberapa puluh tahun

Friday, August 29, 2014

Hasil penerjemahan buat Gladyisa

Gladyisa mengirimkan kalimat berikut untuk diterjemahkan :

Saya sudah capek dipermainkan oleh orang itu

saya sudah capek >> bo'yo' mo' aku
dipermainkan oleh orang itu >> na paningoi to tau ia to

Saya sudah capek dipermainkan oleh orang itu >>
Bo'yo' mo aku na paningoi to tau ia to

Sunday, August 17, 2014

pantat

pantat >> pollo'
pantat ayam >> pollo' manuk
pantat belanga >> pollo' kurin